Cari Blog Ini

Bi Ismi Rabbi Astaghfir.

Kumpulan dosa sudah terbungkus,
cacatan cacat mulai rapih berjajar,
saat dunia merapuh,
 jiwa kotor tidaklah lagi bersemayam,
sudahlah terbangun bersama air,
telisik malam mengubah siang,
dimana ketakutan telah menjadi-jadi.

Tubuh serasa mengering meminum api,
gubahan garis keras mulai menyala,
tamak hati menuduh nafas-nafas setiap hidup,
beralih arah bertumpuk tombak,
tidak tertumpul.

Diwaktu tangis tanpa tertepis,
bagian jari telunjuk mati rasa lelah menghapus,
atas nama dinginnya air mata,
membunuh hati menghapus peka,
tidaklah arti terjinjing makna,
apabila mulut berkata setan.

memanglah ada manusia buta akan warna,
tidak ada hakikat buta rasa,
apakah masihlah layak,
saat berkata tanpa menerka,
"masih ada cinta"
dimanakah janji-janji itu terikat?
didalam hati sudah menggelap.

Bi Ismi Rabbi Astaghfir.            Bi Ismi Rabbi Astaghfir.
Bi Ismi Rabbi Astaghfir.

Astaghfirullaha al'adzim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar