Cari Blog Ini

Intania Putri Maharani

Kursi di taman douleah, berwarna putih coklat kesemuan, diapit 2 pohon dengan daun dan ranting saling bergandengan disampingnya. Selayaknya sebuah taman besar tentu saja dihiasi banyaknya pasangan halnya Romeo dan Juliet, anak-anak kecil berlari-lari bermain dan keluarga kecil sekedar mencari hijau ditengah gurun dengan bekal makanan diatas tikar. Itu semua tidak begitu menarik menurutku, justru Aku tertarik setelah melihat wanita dengan buku mata kuliahnya tepat duduk diatas kursi putih coklat kesemuan itu, menghadap ke jalan besar.
Aku lihat dari belakang, sebelumnya memang kita sudah mengadakan janjian untuk belajar disana. Aku menarik nafas dalam sebelum mendekat, berlahan mengendap seperti tentara gurun menyelinap masuk camp kawanan musuh. Setelah mendekat tepat dibelakangnya Aku berhasil mencuri kekhusu'an bacaan buku yang Ia pegang, Ia terkejut dengan ucapan "salam" yang mendadak terdengar, Aku tertawa geli tapi tertahan, hanya sebuah tarikan bibir sebuah kesimpulan senyum Aku kembangkan, "Ataghfirullah Adiiiiiiiiiiiiit... awas ya? kaget tau?" ucap dia ditutup dengan tawa. Hari itu hari kamis diwaktu dzuhur setelah mengundang, Aku datang disana mambawa buku yang ingin Aku selesaikan dihari itu, maklumlah dalam suasana ujian akhir tahun disebuah Universitas ternama dibumi ini, tentunya tidak lupa untuk bekal untuk menemani belajar kita siang itu. Puasa senin dan kamis memang sengaja Kami liburkan sementara untuk menghadapi ujian, Aku berikan sebotol susu kurma yang Aku beli di Mall Wonderland, tepat di samping taman Douleah, "nih ada susu kurma, lumayan untuk mengobati haus, met belajar ya?" sambil ku letakkan tepat disampingnya. "iya.. makasih ya?" balas dia dengan senyum. Bergegas Aku menjauh mencari tempat yang Aku anggap ternyaman untuk membaca, setelah berhasil membuat gangguan ditengah belajar. 
Belajar di alam terbuka sangatlah nyaman menurutku apalagi ditengah pepohonan dan rerumputan hijau, dikala bosan itu datang sesekilas melihat anak kecil bermain dengan Ayahnya, lenyaplah kebosanan dan lahirlah kesemangatan. Aku datang kesana tidaklah sendiri tepatnya bersama teman satu rumah, Ia juga tidak sendiri waktu itu, Dia bersama temannya tapi tidak satu rumah dengannya. Kami sibuk dengan buku masing-masing, lagipula bahasa asing tidaklah semudah dalam memahami dan manghafalkan apa yang kita baca. Sesaat adzan Asharpun terdengar beranjak mengambil wudhu dan shalat di tempat terbuka, indah ya itulah yang bisa aku nilai diwaktu itu dimana angin menambah khusyu' disetiap bait yang terbaca. setelah sholat Ashar Aku baranjak menengoknya apakah masih khusyu' dengan belajarnya, oh ternyata sudah berpindah dari tempat yang semula, berpindah tempat dengan duduk diatas rerumputan. Dari belakang Aku panggil Dia ternyata hanya melambaikan tangan, akhirnya memberanikan diri mendekat kedua kalinya, Subhanallah ternyata Aku telah mengganggunya yang sedang membaca ma'surat. Aku mundur dan malu saat itu.
Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar