Cari Blog Ini

Tik Tok Tik Tok Tik


"Aku halnya manusia yang mengambil satu dari tujuh kehidupan, mengambilnya karena yakin dalam pilihan." Bicara dengan kata seakan-akan.

Jika bicara hidup, Aku akan menjawab. "Hidup itu masa depanku dan juga masa laluku."

Aku bertanya kepada diri sendiri setelah melihat sekumpulan awan yang berpindah, tepat dibawah siang mulai tenggelam.

"Awan itu berlalu, awan selalu berganti bentuk menuruti keinginan angin bertiup." Jawab hatiku disaat itu.

Aku melanjutkan untuk berfikir, ternyata dunia itu berputar didalam diriku sendiri dan juga orang-orang didepanku saat ini. 

Aku mencoba menjawab, entah salah atau benar diatas skala rumit saat ini. ''Terlalu banyak matahari yang terbuat didalam diri kita.'' jawabku memberanikan.

''Waktu tidaklah padat membutir, tidak juga membeku tapi mencair. Jam memanglah tidak berubah bentuk dalam kasat, dia akan terbang seperti angin, seperti udara yang kamu hirup.'' Itu kata waktu.

''Oh hidup itu ditemani detik rupanya.'' Jawabku bodoh.

"Masihkah kamu mencari keberuntungan didalam kebohongan?" Tanya sang waktu kepadaku.

''Iya masih, Aku masih saja membohongi untuk mencari keberuntungan dan keselamatan, rela merugikan orang lain agar aku selamat.'' Aku jawab dengan Egoku.

"Aku menyesal menemanimu, berubahlah sebelum terlambat. Sebelum aku berhenti menemani nafas diduniamu.'' jawab waktu yang selalu saja sabar.

''Janganlah kamu berbicara seperti itu. Hai sang waktu, Aku masih belum sanggup jika Tuhan mengambil satu detikmu dari detakan jantungku." Jawabku menunduk.

"tik tok tik tok tik tok.'' Sang waktu hanya menjawab dengan suara detupan mendetik.

''Aku masih takut.'' Tambahku dan berakhir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar